OJS Customize Block: Membuat Menu Blok di OJS

Pada postingan kali ini, penulis hendak share sedikit ilmu tentang bagaimana membuat menu-menu tambahan di luar Navigation Bar default OJS. Tambahan menu ini bisa dilakukan dengan customize block dimana hasilnya dapat diaplikasikan pada Rigth atau Left Sidebar. Sebagai contoh kita akan melihat hasilnya di OJS Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Dari tampilan OJS Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan tersebut ada beberapa menu atau block tambahan di luar dari default OJS, yaitu block: (1) achievement; (2) menu-menu; (3) subscription; (4) tempalte; (5) flag counter. Lalu bagaimana membuatnya?

Berikut ulasannya. Langkah dasarnya adalah membuat block, lalu memodifikasi block tersebut dan kemudian memanggil atau mengaplikasikannya. Untuk membuat block langkahnya:
1. Login ke OJS sebagai Journal Manager
2. Pilih System Plugin
3. Generic Plugin
4. Custom Block Mager (setting)
5. Add block, lalu masukkan nama block yang akan dibuat, dan save

Kemudian, untuk memodifikasi isi block langkahnya:
1. Login ke OJS sebagai Journal Manager
2.  Pilih System Plugin
3. Pilih Block Plugin
4. Cari Plugin yang telah dibuat, klik enable dan edit
5. Isi sesuai denga kebutuhan.

Kedua langkah tersebut telah berhasil membuat block dan memodifikasi isi block, lalu bagaimana "memanggilnya"? Caranya:
1. Login ke OJS sebagai Journal Manager
2. Setup
3. The Look
4. Perhatikan pada step 5.6 Journal Layout


Block yang telah dibuat akan mucul pada bagian tengah atau unslected. Block tersebut dapat diaplikasikan dengan menggeser ke Left atau Right Sidebar lalu klik save.

Membuat Google Scholar

Google Scholar adalah pengindeks yang sangat terkenal di kalangan para cendekia. Mesin pengindeks ini merupakan salah satu tolok ukur bagi seseorang untuk melihat seberapa banyak tulisannya dibaca dan dikutip oleh orang lain. Dengan memiliki akun di Google Scholar, seseorang dapat mengetahui jumlah sitasi (citedness), H-Index, dan i10-Index. Semakin tinggi sitasi dan h-index yang dimiliki, maka akan semakin kredibel profil seorang cendekia.
Namun, mesin pengindeks ini masuk dalam kategori pengindeks rendah. Hal ini dikarenakan: (1) artikel-artikel yang diakuisisi adalah artikel tanpa adanya validasi dari Google Scholar atau pemilik tulisan; (2) artikel dengan nama penulis yang identik dapat diakuisisi oleh penulis yang bukan pengaranganya; (3) untuk menambah sitasi, seorang cendekia dapat menambahkan artikel siapapun.

Terlepas dari hal tersebut, pengindeks ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui sitasi dari seorang cendekia dan jurnal. Google Scholar merupakan pilihan yang sangat populer karena cara membuat profil di pengindeks ini sangat mudah dan cepat. Berikut adalah caranya.
1. Buka situs berikut: https://scholar.google.com/
2. Masukana email gmail
3. Kemudian memasukkan data sebagai berikut:
    a. Afiliasi diisikan nama lembaga atau intitusi
    b. Interest area diisikan dengan bidang minat misal: penddikan atau lainnya yang lebih spesifik
    c. Email verifikasi, gunakan email institusi misal rohmatpurwoko@uny.ac.id
    d. Beranda, isikan profil yang dipunyau di internet
4. Selesaikan dulu proses isian data, setekah selesai baru melihat artikel terkait.

Kemudian, setelah selesai, buka email yang diisikan sebagai email verifikasi, kemudian klik  pada link yang ada dalam email verifikasi. Setelah itu, tambahkan artikel pada list dengan cara:
1. Klik tombol "+ tambah"
2. Pilih "tambahkan artikel" satu persatu untuk menelaah artikel yang akan dimasukkan dalam list.
3. Massukan artikel dalam list dengan dengan checklist tiap artikel yang memang itu artikel karya kita.
4. tekan tombol add atau tambah
5. Setelah selesai dengan halaman pertama kemudian bisa dilakukan pencarian lagi dengan tekan tombol anak panah selanjutnya ">" pada bgaian bawah.

Setalah tahapan tersebut dilakukan, maka dalam profil akan muncul jumlah artikel dengan jumlah sitasi. Dari sitasi tersebut akan diperoleh nilai h-indeksdan i10-index.
Berikut contoh penjelasnya, Jurnal Pendidikan Vokasi memiliki nilai sitasi 261, dengan h-indeks: 9 dan i10-indeks 7. Artinya, dari list artikel yang ada dalam Jurnal Pendidikan Vokasi, ada 9 karya atau artikel yang setiap artikelnya sudah dikutip minimal 9 kali. Kemudian, ada 7 artikel, yang setiap artikelnya sudah dikutip minimal 10 kali.

Melampirkan Halaman (Cover), Editorial Board, Indeks, dan Kelengkapannya di OJS

Mulai diterapkannya aturan baru terkait  dengan akreditasi Jurnal tentunya sedikit banyak akan mempengaruhi tentang pengelolaannya. Satu hal seperti pencetakan Jurnal. Aturan akreditasi sangat memungkinkan bahwa Jurnal yang diterbitkan tidak perlu dicetak. Lalu, bagaimana jika penulis ingin mendapatkan full isssue versi printed-nya?
Menjawab pertanyaan tersebut, OJS memiliki fasilitas untuk mengunggah issue dilengkapi dengan macam-macam kelengkapan versi cetaknya seperti: cover, kata pengantar, editorial board, author biography, indeks dan sebagainya. Caranya adalah membut section yang berbeda dengan section artikel. Section tersebut di-setting supaya tidak butuh atribut/kelengkapan seperti artikel yang membutuhkan abstrak, keyword dll.
Langkap-langkahnya:
1. Login di OJS
2. Masuk ke Journal Manager
3. Pilih Jurnal Section 
 Section Default atau bawaan yang ada dan aktif adalah article.
4. Pilih Create Section
Select title:
isi dengan nama section yang mewakili untuk mengunggah dokumen (misal: editorial)
Abbreviation:
 singkatan dari nama section (misal EDT)
Review Form:
pilih None/Free Review karena dokumen yang akan diunggah tidak akan di-review
Indexing:
checklist semuanya
Restrictions:

Checklist bagian ini supaya hanya editor yang dapat mengisi section ini. Jika ada penulis yang melakukan submisi, maka artikel akan otomatis masuk ke section artikel dan tidak perlu memilih ke section lain.
Word count:
Biasanya dipakai di section artikel untuk membatasi jumlah kata dalam abstrak. Jadi, abaikan saja.
Table of Content:
Checklist yang author names saja, supaya masih tetap muncul di table of content setiap issue
About:
Abaikan saja
5. Save
  
Cover dan kelengkapan jurnal lainnya dapat diunggah melaui Quicksubmit Plugin. Pada submission data kini akan muncul pilihan section (article dan editorial). Oleh karena itu, editorial section dipilih setiap mengunggah kelangkapan jurnal (cover, kata pengantar, dan lainnya selain artikel).
Dengan skema ini, pengelola bahkan tidak perlu mencetak satu eksemplar jurnal pun untuk didistribusikan kepada penulis. Penulis akan memperoleh versi printed Jurnal dengan mengunduh artikel dan kelengakapn lainnya di website jurnal. Skema ini sangat bagus untuk efisiensi. Sebagai contoh, jurnal yang dicetak seringkali tidak habis didistribusikan dan hanya menjadi sampah. Selain itu yang lebih penting adalah semangat GO GREEN, penghematan kertas, pengurangan penggunaan "pohon" untuk menerbitkan jurnal.

Beberapa Hal yang Harus Dilengkapi untuk Mendaftar DOAJ

Indeksasi Jurnal merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi perkembangan sebuah Jurnal. Semakin bereputasi sebuah mesin peng-indeks suatu jurnal, maka makin tinggi pula reputasi sebuah jurnal. Apalagi secara eksplisit, beberapa isu sudah menyebut secara gamblang seperti: Thomson Reutersm Scopus, Microsoft Academic Search, DOAJ, Google Scholar dan lainnya.
Pada posting kali ini akan dibahas beberapa tips atau saran sebelum Jurnal yang dikelola di-suggest/aply-kan ke DOAJ. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut.

1. ISSN (International Standar of Serial Number)
Dalam perkembangan jurnal dewasa ini, dengan mulai giatnya jurnal berbasis elektronik, Jurnal harus memiliki 2 (dua) ISSN sekaligus, yaitu: ISSN cetak (p-ISSN) dan ISSN online (e-ISSN). Semua jurnal yang berbasis cetak harus meng-online-kan jurnalnya dan mendaftarkan e-ISSN. Bagi jurnal-jurnal baru yang hanya diterbitkan secara elektronik, hanya berkewajiban memiliki e-ISSN saja. Satu hal lagi yang itdak kalah penting adalah nomor ISSN (baik online dan cetak) disarankan ditampilkan di halaman website Jurnal dan sekaligus di-link-kan ke halaman atau beranda jurnal di portal LIPI sebagai penyedia layanan ISSN.

2. Kontak dan Alamat
Sebagai salah satu indikator keseriusan pengelolaan jurnal, maka dalam halaman website harus disertakan alamat yang jelas untuk melakukan korespondensi dengan calon penulis. Tidak semua penulis akan familiar dengan rule-rule yang telah ditetapkan oleh Redaksi Jurnal. Oleh karena itu, website harus menyediakan kontak yang dengan mudah dapat dihubungi oleh calon penulis.

3. Editorial Board
Kualitas sebuah jurnal sedikit banyak dilihat dari kualifikasi para Editor dan Reviewer selain dari kualitas artikel tentunya. Sesuai dengan peniliain dari Instrumen Akreditasi Berkala Ilmiah (online), kriteria utama dari editor dan reviewer adalah publikasi karya di Jurnal lain terlebih Jurnal bereputasi internasional. Oleh karena itu, sebagai tolok ukur sebuah Jurnal, maka nama-nama editorial team harus ditampilkan secara jelas di website jurnal.

4. Aim & Scope
Sebagai pembatas masalah dalam jurnal, Aim dan Scope dalam jurnal harus jelas. Kriteria ini yang menetukan cakupan keilmuan sebuah jurnal. Aim dan scope harus eksplisit supay calon penulis tidak perlu lagi bertanya kepada Redaksi apakah artikelnya sesuai dengan Jurnal atau tidak.

5. License
Lisensi jurnal dapat didaftarkan di Creative Commons (https://creativecommons.org). Creative Commons adalah suatu organisasi nirlaba yang memfokuskan diri untuk memperluas cakupan karya kreatif yang tersedia untuk orang lain secara legal agar dapat digunakan kembali dan dibagi secara luas.

6. Open Access Statement & Peer-Review Info
Open Access Statement merupakan syarat dasar bagi jurnal-jurnal yang akan didaftarkan di DOAJ (secara akronim sendiri Directroy of Open Access Journals) selain peer Review info. Dua hal ini secara default memang sudah tersedia di OJS.

7. Author Guidelines
Bagian ini merupakan bagian paling elementer dalam pengelolaan jurnal. Jelas tidaknya petunjuk akan mentukan format penulisan artikel dari seorang penulis. Hal yang paling baik dan tepat adalah meberikan template bagi penulis supaya artikel yang masuk ke Redaksi sudah terstandardisasi.

8. Publiaction Ethics
Bagian ini menjadi sangat penting jika jurnal yang dikelola ingin berkiprah sebagai jurnal nasional terlebih lagi internasional. Pengalaman salah satu pengelola jurnal yang sedang melakukan suggest ke Scopus, jurnalnya hampir saja gagal tidak terindeks hanya karena tidak mencamtumkan etika publikasi.

Cari Blog Ini