Beberapa Hal yang Harus Dilengkapi untuk Mendaftar DOAJ

Indeksasi Jurnal merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi perkembangan sebuah Jurnal. Semakin bereputasi sebuah mesin peng-indeks suatu jurnal, maka makin tinggi pula reputasi sebuah jurnal. Apalagi secara eksplisit, beberapa isu sudah menyebut secara gamblang seperti: Thomson Reutersm Scopus, Microsoft Academic Search, DOAJ, Google Scholar dan lainnya.
Pada posting kali ini akan dibahas beberapa tips atau saran sebelum Jurnal yang dikelola di-suggest/aply-kan ke DOAJ. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut.

1. ISSN (International Standar of Serial Number)
Dalam perkembangan jurnal dewasa ini, dengan mulai giatnya jurnal berbasis elektronik, Jurnal harus memiliki 2 (dua) ISSN sekaligus, yaitu: ISSN cetak (p-ISSN) dan ISSN online (e-ISSN). Semua jurnal yang berbasis cetak harus meng-online-kan jurnalnya dan mendaftarkan e-ISSN. Bagi jurnal-jurnal baru yang hanya diterbitkan secara elektronik, hanya berkewajiban memiliki e-ISSN saja. Satu hal lagi yang itdak kalah penting adalah nomor ISSN (baik online dan cetak) disarankan ditampilkan di halaman website Jurnal dan sekaligus di-link-kan ke halaman atau beranda jurnal di portal LIPI sebagai penyedia layanan ISSN.

2. Kontak dan Alamat
Sebagai salah satu indikator keseriusan pengelolaan jurnal, maka dalam halaman website harus disertakan alamat yang jelas untuk melakukan korespondensi dengan calon penulis. Tidak semua penulis akan familiar dengan rule-rule yang telah ditetapkan oleh Redaksi Jurnal. Oleh karena itu, website harus menyediakan kontak yang dengan mudah dapat dihubungi oleh calon penulis.

3. Editorial Board
Kualitas sebuah jurnal sedikit banyak dilihat dari kualifikasi para Editor dan Reviewer selain dari kualitas artikel tentunya. Sesuai dengan peniliain dari Instrumen Akreditasi Berkala Ilmiah (online), kriteria utama dari editor dan reviewer adalah publikasi karya di Jurnal lain terlebih Jurnal bereputasi internasional. Oleh karena itu, sebagai tolok ukur sebuah Jurnal, maka nama-nama editorial team harus ditampilkan secara jelas di website jurnal.

4. Aim & Scope
Sebagai pembatas masalah dalam jurnal, Aim dan Scope dalam jurnal harus jelas. Kriteria ini yang menetukan cakupan keilmuan sebuah jurnal. Aim dan scope harus eksplisit supay calon penulis tidak perlu lagi bertanya kepada Redaksi apakah artikelnya sesuai dengan Jurnal atau tidak.

5. License
Lisensi jurnal dapat didaftarkan di Creative Commons (https://creativecommons.org). Creative Commons adalah suatu organisasi nirlaba yang memfokuskan diri untuk memperluas cakupan karya kreatif yang tersedia untuk orang lain secara legal agar dapat digunakan kembali dan dibagi secara luas.

6. Open Access Statement & Peer-Review Info
Open Access Statement merupakan syarat dasar bagi jurnal-jurnal yang akan didaftarkan di DOAJ (secara akronim sendiri Directroy of Open Access Journals) selain peer Review info. Dua hal ini secara default memang sudah tersedia di OJS.

7. Author Guidelines
Bagian ini merupakan bagian paling elementer dalam pengelolaan jurnal. Jelas tidaknya petunjuk akan mentukan format penulisan artikel dari seorang penulis. Hal yang paling baik dan tepat adalah meberikan template bagi penulis supaya artikel yang masuk ke Redaksi sudah terstandardisasi.

8. Publiaction Ethics
Bagian ini menjadi sangat penting jika jurnal yang dikelola ingin berkiprah sebagai jurnal nasional terlebih lagi internasional. Pengalaman salah satu pengelola jurnal yang sedang melakukan suggest ke Scopus, jurnalnya hampir saja gagal tidak terindeks hanya karena tidak mencamtumkan etika publikasi.